DFD (Data Flow Diagram)
Pengertian DFD
DFD adalah gambaran arus
informasi yang diproses dari input menuju sebuah output tertentu. DFD fokus
pada arus informasi, asal dan tujuan data, hingga bagaimana data tersebut
disimpan. Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu diagram yang menggunakan
notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya
sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.
DFD dibuat oleh para analis untuk
membuat sebuah sistem dengan baik. Dimana DFD ini nantinya dikasihkan kepada
para programmer untuk memulai proses coding. Yang mana para programmer ini
melakukan sebuah coding sesuai dengan DFD yang dibuat oleh para analis
sebelumnya. Biasanya, DFD digunakan untuk menjelaskan atau menganalisis
sebuah sistem informasi. Selain itu, diagram ini juga bisa dimanfaatkan dalam
proses development.
Software yang digunakan pada
pembuatan DFD (Data Flow Diagram) antara lain EasyCase, Power Designer 6 dan
bisa menggunakan UML(Unified Manual Language).
Fungsi DFD
Berikut ini fungsi-fungsi dari DFD
(Data Flow Diagram), antara lain:
DFD (Data Flow Diagram) merupakan
alat dalam pembuatan suatu model yang memungkinkan profesional sistem,
dan berfungsi untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan metode
fungsional yang dihubungkan antara satu sama lain menggunakan alur data, baik
secara komputerisasi maupun manual.
DFD ini merupakan suatu aplikasi
pembuatan model yang paling banyak digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi
sistem adalah bagian yang kompleks dan lebih penting dari pada data yang
dimanipulasi sebuah sistem. Dengan nama lain, DFD ialah alat pembuatan
model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
DFD merupakan rancangan program yang
mengarah ke alur data melalui metode penguraian yang dapat digunakan untuk
menganalisa maupun rancangan sistem yang mudah diterima oleh
profesional sistem ke pengguna maupun si pembuat sistem.
pembutan DFD dapat menolong
profesional sistem untuk membentuk
DFD yang benar,
menyenangkan untuk dilihat dan mudah
dibaca oleh pemakai.
Syarat-syarat pembuatan DFD
Pemberian nama untuk tiap komponen
DFD
Komponen proses ini mewakili fungsi
sistem yang akan dilaksanakan atau menunjukkan bagaimana fungsi sistem
dilaksanakan oleh seseorang, sekelompok orang atau mesin. Maka sangatlah jelas
bahwa komponen ini perlu diberi nama yang tepat, agar siapa yang membaca DFD
khususnya pemakai akan merasa yakin bahwa DFD yang dibentuk ini adalah model
yang akurat. Pemberian nama pada komponen proses lebih baik menunjukkan aturan-aturan
yang akan dilaksanakan oleh seseorang dibandingkan dengan memberikan nama atau
identitas orang yang akan melaksanakannya.
Pemberian nomor pada komponen proses
Biasanya profesional sistem
memberikan nomor dengan bilangan terurut pada komponen proses sebagai
referensi. Tidak jadi masalah bagaimana nomor-nomor proses ini diberikan. Nomor
proses dapat diberikan dari kiri ke kanan, atau dari atas ke bawah, atau dapat
pula dilakukan dengan pola-pola tertentu selama pemberian nomor ini tetap
konsisten pada nomor yang dipergunakan.
Nomor-nomor proses yang diberikan
terhadap komponen proses ini tidak dimaksudkan bahwa proses tersebut
dilaksanakan secara berurutan. Pemberian nomor ini dimaksudkan agar pembacaan
suatu proses dalam suatu diskusi akan lebih mudah dengan hanya menyebutkan prosesnya
saja jika dibandingkan dengan menyebutkan nama prosesnya, khususnya jika nama
prosesnya panjang dan sulit.
Penggambaran DFD sesering mungkin
agar enak dilihat
Penggambaran DFD dapat dilakukan
berkali-kali sampai secara teknik DFD itu benar, dapat diterima oleh pemakai,
dan sudah cukup rapih sehingga profesional sistem tidak merasa malu untuk
menunjukkan DFD itu kepada atasannya dan pemakai. Dengan kata lain,
penggambaran DFD ini dilakukan sampai terbentuk DFD yang enak dilihat, dan
mudah dibaca oleh pemakai dan profesional sistem lainnya. Keindahan
penggambaran DFD tergantung pada standar-standar yang diminta oleh organisasi
tempat profesional sistem itu bekerja dan perangkat lunak yang dipakai oleh
profesional sistem dalam membuat DFD.
Penghindaran penggambaran DFD yang
rumit
Pada banyak masalah, DFD yang dibuat
tidak memiliki terlalu banyak proses (maksimal enam proses) dengan data store,
alur data, dan terminator yang berkaitan dengan proses tersebut dalam satu
diagram.Bila terlalu banyak proses, terminator, data store, dan alur data
digambarkan dalam satu DFD, maka ada kemungkinan terjadi banyak persilangan
alur data dalam DFD tersebut. Persilangan alur data ini menyebabkan pemakai
akan sulit membaca dan mengerti DFD yang terbentu. Jadi semakin sedikit adanya
persilangan data pada DFD, maka makin baik DFD yang dibentuk oleh profesional
sistem.Persilangan alur data ini dapat dihindari dengan menggambarkan DFD
secara bertingkat-tingkat (levelisasi DFD), atau dengan menggunakan pemakaian
duplikat terhadap komponen DFD.Komponen DFD yang dapat menggunakan duplikat
hanya komponen store dan terminator. Pemberian duplikat ini juga tidak dapat
diberikan sesuka profesional sistem yang membuat DFD, tetapi makin sedikit
pemakaian duplikat, makin baik DFD yang terbentuk.
Pemastian DFD yang dibentuk itu
konsiten secara logika
Penggambaran DFD harus konsisten
terhadap kelompok DFD lainnya. Profesional sistem menggambarkan DFD berdasarkan
tingkatan DFD dengan tujuan agar DFD yang dibuatnya itu mudah dibaca dan
dimengerti oleh pemakai sistem. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan atau
syarat membuat DFD.
Komentar
Posting Komentar